Kamis, 30 September 2010

Apatis

Seberat itukah untuk mencintai ibuku yang juga istrimu, ayah?
Kemanakah cinta yang dulu pernah ada antara kalian?
Cinta yang membuahkan aku..

Aku tahu apa yang sedang bermain di pikiranmu, "Apa yang kau ketahui tentang cinta, nak?"
Aku mungkin tidak mengerti akan makna cinta.
Terlebih, terlalu banyak dusta yang meneteskan air mata duka yang dalam bagi hati yang terluka.

Apakah ini salah ibuku, ayah?
Sehingga engkau lebih memilih cinta sesaatmuyang hanya ada jika sejumlah uang ada di sakumu.
Apakah memang ada alasan khusu untuk berbuat seperti itu?
Cinta memang tak akan pernah lolos dari cobaan,
namun rasanya tidak ada alasan logis untuk menyakiti hati orang yang pernah,
bahkan selalu ada untukmu.

Terutama rasa cintanya..

Dimanakah hati nuranimu?

1/9

Jiwaku terasa kering saat ini,
bagaikan berjalan di padang pasir.
Jiwa ini berusaha mencari kedamaian,
Layaknya musafir mencari telaga air di tengah gurun.

Hatiku terasa hampa saat ini,
bagaikan sungai yang mengering diterpa panasnya musim kemarau.
Hati ini tertatih mencari cinta,
layaknya ikan di sungai yang perlahan sekarat karena ditinggal sang air.

Jiwa dan hati ini merindukan sentuhan magis penuh cinta yang selalu kau berikan.
Mereka butuh ungkapan perasaan dari hati dan jiwamu,
bahasa yang hanya dipahami oleh mereka.

Sedangkan aku?
Aku menunggumu di kota ini.
Tempat yang penuh akan kenangan.
kenangan akan petualangan ajaib cinta kita..